Senin, 21 Maret 2022 seluruh santri Daruttauhid terlihat khusyu’ duduk di masjid Mubarok mendengarkan penjelasan Ust. Arif Rachman Rosadi, Lc. tentang pentingnya mendirikan sholat bagi orang yang beriman. Kegiatan ini sebagai pembuka dimulainya Dauroh Sya’ban tahun ini yang terfokus kepada dua aspek ibadah: sholat dan puasa.
Untuk aspek ibadah sholat, selama 6 hari santri difokuskan kepada perbaikan sholat baik dari segi gerakan dzahir, meliputi: penataan shof yang benar, praktek gerakan sholat, sunnah-sunnah dalam sholat dan juga aspek batin, berupa: penghayatan bacaan-bacaan sholat. Setiap detail gerakan sholat santri diperhatikan dengan seksama oleh beberapa ustadz dan santri senior. Hal ini dilakukan sebagai bentuk amanah penyampaian ilmu agama kepada santri terutama dalam hal yang menyangkut ibadah ter-agung, yaitu sholat.
Pada hari ke-5 dan ke-6 beberapa santri dites secara acak untuk maju kedepan dan mengulangi seluruh gerakan sholat beserta seluruh kesunnahannya, disaksikan dan dinilai oleh seluruh santri. Beberapa santri terlihat sangat baik dalam menjalankan praktek tersebut, sedangkan santri yang lain terlihat gugup dan kurang percaya diri, akan tetapi pada akhirnya dia menjadi lebih perhatian terhadap sunnah-sunnah dalam sholat yang selama ini ia lupakan.
Pada hari-hari selanjutnya, para santri memasuki babak kedua dalam Daurah Sya’ban. Pembahasan kali ini tentang syarat, rukun dan kesunnahan dalam berpuasa. Para santri tidak lagi mengaji bersama di aula masjid Mubarak, akan tetapi mereka dikelompokkan di kelas-kelas sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka tempuh.
Untuk jenjang Tamhidy dan kelas 4 Ibtida’I, mereka me-refresh kembali bab puasa yang ada di kitab Safinatun Naja yang diajarkan oleh Ustadz Salim bin Syekh Abu Bakr, Ustadz Abdurrahman as-Segaf, Ustadz Syarif al-Hasni dan Ustadz Muhammad Ba’aqil. Adapun kelas 5, kelas 6 Ibtida’I dan jenjang Tsanawi mereka memperdalam kembali bab puasa di dalam kitab Muqoddimah Hadromiyah yang diajarkan kembali oleh Ustadz Alwi bin Husen al-Haddad dan Ustadz Soleh bin Hamid as-Seggaf. Dalam 4 hari di akhir bulan sya’ban, dengan penjelasan yang detail, santai dan menyenangkan dari para guru dan perhatian maksimal dari para santri diharapkan santri dapat menyambut bulan suci Ramadhan dengan ilmu yang mumpuni agar dapat menjalankan puasa dan ibadah-ibadah Ramadhan dengan benar dan sebaik-baiknya.