Pada bulan Ramadhan tahun 1443 H, para santri PP. Daruttauhid Malang dapat menikmati kegiatan puasa ramadhan di pesantren selama 12 hari sejak tanggal 1 sampai 12 Ramadhan.
Kegiatan mereka berpuasa di pesantren sangat menyenangkan dan berkesan. Bagaimana tidak? mereka selalu makan sahur bersama-sama dan ketika berbuka puasa selalu diadakan acara Bukber (buka bersama).
Bukber di pondok pesantren berbeda dengan tempat-tempat yang lain. Sebelum bukber ada kegiatan mengaji/ta’lim di hadapan pengasuh pondok pesantren. Kemudian makan-minum ta’jil berupa kurma, air putih, teh, kue yang setiap hari bervariasi. Setelah sholat maghrib, makan nasi, juga dengan menu yang bervariasi seperti: nasi kebuli, nasi kuning, nasi putih dan lain-lain.
Yang menarik lagi, orang tua/wali santri berebut untuk mengirim nasi kotak untuk mereka para santri yang berpuasa di pondok, sampai-sampai donasi untuk ta’jil dan berbuka di-stop. Yang lebih menarik lagi, menu buka bersama selalu dilaksanakan di halaman dengan menggelar alas yang tebal. Mereka dengan tertib ada yang melayani. Ketika di hari terkahir tanggal 12 Ramadhan, acara buka bersama disaksikan orang tua mereka sekaligus penjemputan pulang, terlebih acara tersebut dikemas dengan acara Haul Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, ketika itu hadir as-Sayyid al-Habib Muhammad Ramadhan bin Idrus al-Idrus sebagai penceramah (beliau adalah salah satu murid sekaligus putra persusuan Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki yang sekarang merintis pondok pesantren di daerah Lawang, Malang, Jawa Timur). Beliau sangat terkesan dan mengingatkan beliau ketika di Rusaifah, Makkah al-Mukarromah.